Entri Populer

Jumat, 25 November 2011

Apa sih steroid itu??







 
 
Bagi kita yang sering berkecimpung di dunia fitness, pasti pernah mendengar yang namanya steroid. Bahan yang katanya bisa memberikan hasil latihan yang menakjubkan dalam waktu singkat.
Apa yang Kita Ketahui tentang Steroid?
Ada begitu banyak penjelasan yang keliru mengenai steroid, mulai dari bagaimana cara kerjanya, cara pemakaiannya hingga efeknya. Apabila Anda penasaran tentang semua itu, mari kita bahas dulu mengenai mitos-mitos seputar steroid ini.
Apa itu Anabolic Steroid?
Anabolic Steroid adalah tiruan sintetis dari hormon testosteron. Hal ini telah banyak menjadi bahan perdebatan dengan informasi yang masih simpang siur. Baik atlit maupun binaraga telah banyak yang terseret arus obat yang disangka dapat meningkatkan ukuran massa otot, kekuatan dan stamina ini.
Mitos #1: Mengonsumsi Steroid Akan Mengakibatkan Kematian Secara Langsung
Hal pertama yang perlu kita pahami adalah bahwa steroid adalah jenis obat-obatan. Semua jenis obat jika disalahgunakan akan mempunyai potensi mematikan. Bagaimanapun juga, penggunaan steroid tanpa resep adalah perbuatan melanggar hukum dan jika tertangkap, maka Anda bisa menghabiskan waktu yang cukup lama di penjara.
Mitos #2: Steroid Mudah Didapatkan
Hal kedua yang sering menjadi informasi yang keliru adalah bahwa steroid mudah didapatkan. Sejauh ini, steroid merupakan obat-obatan yang membutuhkan resep, jadi apabila steroid didapatkan secara illegal atau tanpa resep artinya obat ini didapatkan di pasar gelap. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa pasar gelap tidak akan bertanggung jawab atas keaslian dan kemurniannya, apalagi terhadap cara penggunaan, efek samping dan informasi lain yang akurat tentang obat-obatan yang akan masuk tubuh kita.
Mitos #3: Semua Jenis Steroid adalah Pil
Ada banyak jenis steroid, ada yang pemakaiannya dengan cara disuntikkan ataupun secara oral. Jenis yang disuntikkan umumnya lebih bersifat Androgenic (menguatkan karakteristik pria, seperti rambut yang makin lebat dan lebih agresif), memiliki efek samping yang tidak terlalu merusak organ dalam tubuh. Sedangkan versi oral, bersifat Anabolic dan akan lebih merusak organ dalam karena diproses dalam liver. Steroid yang berbeda memiliki fungsi yang berbeda pula, beberapa di antaranya ada yang cenderung meningkatkan pertumbuhan massa otot dan ada pula yang cenderung meningkatkan kekuatan.
Biasanya, semakin kuat efek steroid, semakin besar pula efek sampingnya bagi tubuh Anda.
Efek Psikologis Penggunaan Steroid
Berdasarkan fakta bahwa steroid memberikan semua efek yang dicari oleh para binaragawan, maka tidak terlalu mengejutkan apabila steroid ini menyebabkan ketergantungan psikologis.
Pikirkan hal ini, apabila steroid dikonsumsi selama 8 minggu terakhir, dengan asumsi pola makan dan latihan yang disiplin, besar kemungkinan untuk didapatkannya massa otot dan tenaga yang besar. Namun, perasaan tidak terhentikan akan muncul setelah 8 minggu penggunaan. Tiba-tiba kadarnya dikurangi perlahan hingga benar-benar dihentikan penggunaannya, tidak mengkonsumsi steroid sama sekali. Seminggu kemudian, mulai terasa bahwa Anda tidak mendapatkan perasaan ‘ngepump’, kekuatan makin menurun dan meskipun sudah berlatih sekeras dulu, otot justru makin mengecil. Ditambah lagi, seminggu setelah konsumsi steroid dihentikan, kadar hormon testosteron akan menurun drastis dan Anda pun akan merasakan depresi. Dari sini bisa dilihat bahwa kebanyakan orang tidak akan bisa lepas dari jerat lingkaran setan steroid.
Resiko Lain Penggunaan Steroid: Depresi dan Steroid
Dikarenakan adanya suatu siklus di mana rendahnya testosteron terjadi bersamaan dengan meningkatnya kadar estrogen, maka depresi yang terjadi pada siklus ini akan benar-benar terasa. Untuk mengurangi rasa depresi ini, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter dan akan melalui beberapa siklus pengobatan lagi untuk mengembalikan kadar testosteron Anda sekaligus menurunkan kadar estrogen. Pengobatan-pengobatan ini tidak mungkin ditanggung oleh perusahaan asuransi karena penggunaan steroid tanpa resep merupakan tindakan ilegal. Apabila Anda tidak melalui siklus pengobatan ini, bersiap-siaplah untuk melewati masa depresi yang berat.
Jika Anda tidak tahu apa yang Anda lakukan (Anda mengkonsumsi steroid tanpa mempertimbangkan dosis dan efek sampingnya), maka Anda tidak hanya akan mendapatkan efek samping pada saat penggunaannya, namun Anda juga akan mendapatkan efek samping setelah penggunaannya. Sekali lagi, seberapa besar efek samping yang akan didapatkan tergantung dari jenis dan dosis steroid serta faktor genetik pengguna. Dengan demikian, tidak mungkin bagi kita untuk memprediksi efek samping apa yang akan dihadapi pengguna. Satu hal yang pasti, apabila Anda menggunakan steroid dengan dosis yang tinggi dalam waktu yang lama pula, maka kemungkinan besar tubuh Anda tidak mampu mengembalikan kadar testosteron secara alami dan Anda akan menjalani terapi perbaikan hormon seumur hidup.
Kemungkinan Efek Samping Steroid:
  1. Kerja liver yang semakin berat.
  2. Penurunan produksi hormon testosteron alami.
  3. Meningkatkan kadar kolesterol dan tekanan darah.
  4. Kerja kelenjar tiroid yang semakin berat.
  5. Sakit kepala.
  6. Mimisan
  7. Kram
  8. Gynecomastia (pembentukan payudara pada pria)
  9. Insensitifitas insulin
  10. Efek samping Androgenic: menebalnya rambut, pembengkakan prostat, kulit berminyak, retensi air tinggi, dan makin agresif / temperamental
  11. Terhambatnya pertumbuhan apabila masih remaja (dalam masa pertumbuhan)
  12. Diare, konstipasi, muntah
  13. Dapat memicu perkembangan tumor
Saya tidak akan membahas terlalu dalam mengenai jenis efek samping yang akan ditemui apabila seorang wanita memutuskan untuk mengonsumsi steroid, terutama hormon testosteron dengan tipe Androgenic, tapi saya yakin pembaca bisa membayangkan apa yang terjadi apabila kita mulai memasukkan bahan-bahan kimia yang seharusnya berlawanan fungsi dengan jenis kelamin kita.
Pesan Pada Para Remaja
Steroid bukan bahan ajaib yang dapat membuat badan kita menjadi bagus. Hanya pengaturan pola makan, latihan,istirahat dan suplementasi secara disiplin dan berimbang yang akan membawa Anda pada hasil yang diinginkan dengan sehat. Banyak sekali orang yang menggunakan steroid dan berlatih secara keras namun tidak melakukan dietdan istirahat yang teratur, hasilnya tetap saja tidak banyak perkembangan.
Sebaiknya fitnessmania yang masih dalam masa pertumbuhan, jangan memikirkan untuk mengonsumsi obat ini karena kadar testosteron alaminya sudah tinggi, dan apabila kita memasukkan bahan asing maka tidak ada yang tahu apa yang bakal terjadi dalam tubuh kita semasa proses pertumbuhan ini.
Saran saya, aturlah menu makan, istirahat dan latihan Anda untuk mendapatkan hasil yang Anda inginkan.
Kesimpulan
Kebanyakan orang tidak memiliki pemahaman yang cukup mengenai steroid dan menggunakannya terus menerus tanpa tahu bahaya yang mengancam tubuhnya.
Saat hormon dikenalkan ke tubuh seseorang, maka pasti ada reaksi yang muncul, dan apabila orang tersebut tidak tahu apa yang terjadi dalam tubuhnya, artinya orang tersebut sedang bermain api.
Sebagai pertimbangan, Anda menggunakan steroid dan tubuh Anda bisa menjadi besar dalam beberapa minggu, dengan asumsi pola makan, latihan, istirahat dan suplemen teratur, namun setelah itu semuanya hilang, lalu apa tujuannya? Selain itu, untuk apa membuat diri Anda beresiko masuk penjara hanya untuk mendapatkan beberapa kilogram otot? Dan jika Anda mendapatkan steroid dari pasar gelap, berarti kualitasnya tidak terjamin. Pikirkan resiko-resiko yang sudah disebutkan di atas, apakah semua itu sepadan dengan yang akan diperoleh.
Membangun tubuh indah merupakan komitmen seumur hidup, maka jadikan itu sebagai gaya hidup yang sebaiknya dipraktekkan dengan giat setiap harinya. Hanya kerja keras yang dikombinasikan dengan pola makan, latihan dan sistem suplementasi yang efektiflah yang akan membawa Anda menuju hasil yang diinginkan.

FAKTA PERDAGANGAN STEROID








Pemakaian drugs / obat-obat doping dalam fitness dan binaraga semakin marak. Artikel ini bukan untuk mengutuk tindakan tersebut. Tetapi artikel ini dibuat untuk memberikan reportase FAKTA tentang apa yang selama ini sudah terjadi di lapangan, dan edukasi ilmiah tentang konsekuensi nyata yang harus dihadapi apabila menggunakan obat-obat doping tersebut.
Drug-dealers kerap menampilkan argumen-argumen dalam tulisan tebal di bawah. Mohon diingat bahwa ulasan dalam artikel ini memuat fakta-fakta yang tidak ingin mereka beberkan karena motif yang kita sama-sama ketahui.
1. “Yang sakit dari pakai steroids sedikit banget! Itupun karena mereka bego memakai steroids tidak sesuai aturan. Kalau sesuai aturan pasti ga akan kenapa-napa.”
Ironi 1: Pemakaian steroids sendiri sudah merupakan pelanggaran aturan. Karena secara fisiologi, tubuh manusia terutama di usia muda dengan kadar hormon yang masih optimal, TIDAK MEMBUTUHKAN steroids sama sekali. Selain itu, dalam ajang kompetisi olahraga, pemakaian steroids juga melanggar peraturan.
Ironi 2: Penentuan apakah seseorang perlu mendapatkan steroids secara legal, adalah melalui prosedur diagnosa oleh dokter spesialis hormon (endokrinologis) melalui cek darah yang menyeluruh. Dan apabila terjadi kekurangan dari normal (yang biasasnya adalah pasien di atas 45 tahun), dokter akan menentukan dosis steroids yang sesuai untuk membawa ke level normal.
Dosis yang diberikan dokter tergantung seberapa jauh level hasil tes dari level normal. Prosedur / aturan medis seperti ini dapat dipastikan tidak pernah dijalankan oleh drug-dealers dari proses perkenalan sampai proses transaksi terjadi. Di samping itu, dosis yang diberikan dari satu konsumen ke konsumen lain umumnya adalah sama… yaitu minimal 5-10 x di atas dosis yang diberikan dokter, pada pemakai yang kadar hormonnya sedang optimal.
Ironi 3: “Aturan” yang diberikan oleh drug-dealers adalah untuk menggunakan lebih banyak ragam obat lagi. Secara fisiologi, peningkatan 1 jenis hormon akan memicu serangkaian respons di dalam sistem hormonal tubuh. Seperti 1 gerbong kereta api yang keluar jalur, maka akan mempengaruhi gerbong lainnya.
Untuk “mengatur” atau lebih tepatnya memaksa gerbong-gerbong (hormon-hormon) lain untuk tidak keluar jalur, maka diperlukan beragam obat lain untuk mengendalikannya. Contoh, tubuh menjaga rasio yang seimbang antara hormon testosteron (hormon pria) dan hormon estrogen (hormon wanita) pada tubuh setiap orang.
Masuknya steroids yang notabene adalah testosteron buatan, mengisyaratkan tubuh bahwa rasio keseimbangan hormon tersebut sudah terganggu (karena hormon testosteron meningkat drastis), sehingga memicu tubuh untuk meningkatkan produksi hormon estrogen untuk menjaga rasio seimbang tersebut.
Berhubung estrogen adalah hormon wanita yang tidak diinginkan dalam proses pertumbuhan otot (selain memunculkan dampak samping pembesaran kelenjar payudara pada pria), maka logikanya adalah estrogen perlu ditekan / kendalikan dengan 2 upaya, yaitu: menggunakan obat yang menekan produksi / konversi estrogen (anti-aromatase), dan menggunakan obat lain untuk melemahkan aktivitas / sinyal estrogen yang sudah ada (estrogen blocker). Di mana obat-obat tersebut adalah obat untuk wanita penderita kanker payudara, kini dipakai oleh pria muda sehat jasmani yang ingin menaikkan ototnya.
Ironi 4: Bahwa steroids bersifat racun bagi tubuh. Ada teori yang mengatakan steroids dalam bentuk tablet lebih beracun daripada steroids dalam bentuk suntikan. Mengingat suntikan memerlukan tehnik / ahli khusus (dokter), maka selain berupaya mencari dokter yang mau menyuntikkan (yang berarti melibatkan dokter tersebut dalam malpraktek), juga berusaha mempelajari tehnik suntikan sendiri. Pun setelah semua itu bisa dilakukan, steroids dalam bentuk suntikan harganya jauh lebih mahal daripada steroids dalam bentuk tablet.
Atlet binaraga yang biasanya memiliki budget terbatas akan cenderung memilih menggunakan tablet karena harganya yang lebih murah. Jadi ditambahkanlah “aturan” baru lagi yaitu:
  • PCT (Post cycle therapy) penghentian pemakaian untuk “menormalkan” kembali sistem endokrin (produksi hormon) dalam tubuh, dengan serangkaian obat yang berbeda.
  • Penggunaan suplemen, herbal / jamu untuk menjaga organ hati (liver) yang terkena dampak paling keras dari racun-racun dosis tinggi tersebut.
Ironi 5: 80% steroids yang diedarkan dengan cara seperti ini adalah steroids black market, yang meskipun adalah steroids, tetapi:
  • Diproduksi dalam industri rumahan, tidak mengikuti ATURAN produksi obat berstandar GMP (good manufacturing practices) pabrik obat.
  • Jadi intinya, dari kadar steril (hygiene) hingga standarisasi kandungan per butir / mililiter sangat dipertanyakan.
  • Merupakan versi palsu dari aslinya. Teknologi pemalsuan juga sudah melibatkan peniruan label stiker, kotak kemasan, bentuk botol, hingga ke hologram yang identik dengan aslinya. Sehingga sulit sekali untuk membedakan mana yang asli dan yang palsu.
2. “Umur 25-30 tahun hormon kita juga sudah turun.”
Menggunakan klaim para dokter anti-aging, bahwa hormon kita mulai turun di usia 25-30 tahun (yang kebetulan adalah kelompok target market terbesar dari penggunaan steroids), maka adalah wajar menggunakan steroids. Klaim dokter anti-aging tersebut adalah berdasarkan studi terhadap orang-orang yang sedenter (tidak berolahraga / mengatur pola makan).
Ironinya: Member fitness center yang dirayu para drug-dealers ini adalah orang-orang yang minimal berolahraga teratur, sehingga tidak masuk dalam kategori studi di atas. Lagipula lebih banyak studi yang mendukung fakta bahwa selama kita berolahraga dan memiliki pola makan baik yang teratur, maka kondisi hormonal kita tidak akan mengalami penurunan yang signifikan, dan selama kita menjaga rutinitas berolahraga dan pola makan yang sehat, kadar hormon kita akan terus berada dalam rentang normal untuk puluhan tahun mendatang.
3. “Kalau mau natural, mau sampai kapan? Kamu percaya semua yang claim juara natural benar-benar natural?”
Tehnik menciptakan keraguan ini juga cukup berhasil, dan menjadi salah satu rayuan dengan tingkat keberhasilan yang tertinggi. Ditambahkan dengan beberapa point penguat mereka:
  • “Yang mengkampanyekan agar atlet tidak menggunakan drugs adalah orang yang menggunakan drugs paling banyak. Ia tidak ingin dikalahkan oleh pendatang baru.”
  • “Saya tau stack (ragam obat) yang digunakan oleh si-ini dan si-itu yang mengaku natural. Bahkan selama ini dia / mereka sering beli dari saya.”
  • “Kalau mengaku natural mah gampang, karena drug-test bisa ditipu pakai tehnik tertentu. Itu yang namanya munafik, make tapi ga mau ngaku.”
  • “Lagian kita semua sudah dewasa, kita yang ambil keputusan masing-masing. Itu hak azasi kita, bukan orang lain yang nentuin kamu boleh pakai atau tidak. Saya cuma nawarin sudut pandang baru, jadi ga cuma dengar dari 1 pihak. Setelah dengar dari 2 sisi dan menimbang, kamu sendiri ambil keputusan.”
  • “Sekarang semua sudah pake. Kalau kamu ga pakai, lupain aja mau jadi juara. Jangan naif!”
  • “Di Amerika aja pemakaian steroids ga bisa dicegah dan ga bisa dihentikan! Jadi jangan sok hentikan pemakaian dan penyebaran steroids di Indonesia.”
Ironinya: Seluruh pernyataan ini mengarahkan obyek untuk terprovokasi mencoba. Tidak ada fakta yang ditampilkan di sini untuk mendukung apa yang mereka ucapkan. Padahal merupakan fakta bahwa nama-nama atlet drug-free yang dituduhkan seringkali ditunjuk dalam random drug-test di mana tidak mungkina ada persiapan apapun yang bisa dilakukan untuk menipu test tersebut, karena dipanggil mendadak pada hari itu atau didatangi oleh tim pengoleksi urine. Dan atlet-atlet drug-free tersebut selalu terbukti lulus tes.
Dan pada saat si obyek telah menjadi pelanggan setia, suatu hari nanti si obyek terkena masalah kesehatan, dealers tersebut mudah berkelit (cuci tangan) mengatakan “Kan dari dulu saya sudah bilang, kamu sendiri looo yang pilih untuk mau pakai dan sudah saya kasih tau konsekuensinya (padahal mungkin tidak pernah dikasih tau). Kalau mau pakai harus sesuai aturan.”
Dan saat seorang pelanggannya tewas (seperti yang terjadi pada salah satu juara binaraga yang langsung koma 9 hari dan tewas kurang dari 8 bulan yang lalu), maka dengan mudah disalahkan ke pelanggan itu sendiri dengan pernyataan-pernyataan (melalui thread di forum maupun diskusi langsung dengan keluarga saat atlet tersebut koma di UGD):
  • “Ooo….itu mungkin faktor keturunan.”
  • “Lagian dia habis tanding langsung makan kambing dan pesta miras. Matinya karena makan sate kambing dan pesta miras. Bukan karena drugs.”
  • “Dia memang 2 bulan yang lalu pernah kecelakaan di kepala, jatuh dari motor. Jadi itu mungkin penyebabnya.”
Mulailah dengan komunikasi diri yang lebih baik, bahwa kita memiliki mental “YES, I CAN” dengan cara drug-free. Bahwa hasil binaraga tubuh yang terlihat sehat kuat di luar, seyogyanya selaras sehat dan kuat juga di dalamnya, secara organ internal, maupun secara rohani dan tanggung-jawab moral.
Seorang sahabat yang baik tidak akan menawarkan obat doping kepada kita sebagai solusi meraih otot secara instant. Hindari perdebatan, dan kokohkan prinsip mengutamakan kesehatan daripada penampilan instant. Sebaliknya, ia akan peduli pada kebaikan kita dengan menasehati agar tidak mendekati obat doping tersebut.
“It is better to be hated for who you are than to be loved for who you are not.”
Stay strong, stay healthy, stay smart!

Rabu, 23 November 2011



INILAH Fakta Seputar STEROIDS - Can you handle the truth? Tujuan utama semua organisasi binaraga profesional adalah PROFIT! Caranya? Target yang tidak pernah kesampaian. Yaitu tujuan yang mustahil anda capai (otot raksasa, massive freaky size muscles). Anda bisa saja punya badan gede berkat fitness, tapi tidak seperti Ronnie Coleman atau Dorian Yates! Kok bisa?

Sadarilah jika organisasi raksasa binaraga semisal Weider Publication (dan masih banyak lagi organisasi besar lainnya), mendapat keuntungan dengan cara menyelenggarakan kontes binaraga skala raksasa. Salah satunya adalah Mr Olympia.

Mereka juga memiliki hampir semua publikasi media cetak binaraga, menguasai sejumlah besar merk supplement terkenal, dan semua binaragawan yang di kontrak oleh mereka, otomatis mendapat julukan PRO. Untuk mencapai status itu, mereka harus punya fisik yang MUSTAHIL di miliki seorang binaragawan amatir. Untuk mencapai level mustahil, mereka harus memakai cara yang tidak di pakai atau di ketahui oleh amatir, yaitu drugs. Yes, mereka pakai drugs dalam jumlah besar, bahkan melebihi stok drugs apotik kecil sekalipun.

Nah disinilah profit mulai bekerja. Para amatir fitnessmania seluruh dunia membeli majalah binaraga, hadir di semua kontes besar binaraga dan menyaksikan sendiri, melihat fisik luar biasa dan termotivasi untuk mendapatkan fisik yang sama dengan nyontek latihan yang ada didalam majalah, lalu mereka balik halaman berikutnya dan sim salabim, disitu ada iklan supplement yang menjanjikan fisik seperti itu, lengkap dengan binaragawan pro posing memamerkan freaky otot nya di iklan itu, sambil berucap, Saya pakai supplement ini hingga bisa freaky seperti skarang. Dan otomatis mereka juga beli supplement yg ada di iklan itu. Setelah semua effort dan pengorbanan, ternyata mereka belakangan sadari jika mereka cuma segitu gitu aja fisiknya, tidak seperti binaragawan pro yang mereka liat di majalah dan kontes. Lalu mereka mulai bertanya tanya, apa yang salah dengan mereka?

Dengan asumsi mereka lakukan semuanya dengan benar, maka jawabannya TIDAK ADA YANG SALAH DENGAN MEREKA. Yang salah adalah terlalu tingginya harapan mereka. Dan garis pembatas antara binaragawan pro dengan para amatir ini. Yaitu drugs, dan yang tidak disadari oleh amatir. Karena dalam setiap wawancara dan iklannya para binaragawan pro ini selalu kampanye anti drugs, maka amatir tidak tahu jika mereka sebenarnya pake drugs. Anyway, dengan membuat para amatir mengejar fisik yang mereka idamkan dan mustahil didapatkan, akan mengulur waktu, dan semakin panjang waktu nya, semakin untung industri supplement dan majalah dan kontes dll itu.

Tidak semuanya terlibat didalam konspirasi besar ini. Ada beberapa majalah dan supplement yang tidak berada di dalam lingkaran konspirasi itu. Itu terlihat dengan pemakaian model iklan yang natural dan biasanya tidak terlalu terkenal, kecuali jika ia seorang artis di bidang non binaraga. Fisik para model yang kebanyakan di muat oleh mereka biasanya jauh dari kesan freaky dan cenderung kurus (tapi berotot), walau ada juga yang besar. Jika fisik seperti yang terlihat di majalah FLEX, MuscleMag, dll itu anda jadikan standar, maka trust me, level fisik seperti mereka itu pakai steroids. Bahkan level fisik yang agak rendahan dikit skala freak nya seperti Men’s Health magazine sekalipun juga tak luput dari kemungkinan pemakaian drugs didalamnya. Bahkan pada orang yang selama ini sangat anda kagumi didalam binaraga, juga tak luput dari kemungkinan itu.

Apakah semua supplement tsb tidak ada gunanya? Wrong, bahkan binaragawan pro juga memakai supplement yg di iklankan itu, plus supplement lain yang tidak ia iklankan. Dan mereka menganggap supplement sangat penting dan memberi kontribusi berarti pada otot mereka. Yang tidak mereka ceritakan pada anda adalah, mereka juga memakai steroids, dan steroids mempermudah penyerapan supplement itu ke tubuh mereka dan sinergi supplement dan steroids itulah yang membuat mereka jadi freak seperti itu. Jadi supplement jelas penting disini.

Apakah itu berarti (mentang2x terlanjur sakit hati? hahahahaha) anda tak perlu repot repot beli majalah binaraga dan nonton kontes nya? Wrong again. Saya sudah bilang, tidak semuanya terlibat didalam konspirasi tadi. Berhubung yang terlibat konspirasi besar itu berasal dari kalangan yg sangat berpengaruh (baik dalam duit dan jangkauannya), maka karena mereka, kesannya jadi seluruh binaraga seolah seperti itu. Tidak, masih ada good guys didalam binaraga, mereka yang benar benar natural dan sebagai resiko berada di luar lingkaran konspirasi tadi, otomatis mereka tidak menyandang gelar pro, mendapat coverage rendah di dalam media, tidak seterkenal mereka yang sudah pro, lebih miskin tentu saja. Tergantung kejelian anda menentukan media cetak dan kontes mana yang benar benar natural, dan coverage merekalah yang harus anda beli majalahnya dan ikuti saran dan iklan didalamnya. Jika anda beli majalah yang salah, maka anda akan ikuti saran yang salah, dan otomatis, harapan yang salah/terlalu tinggi. Beli majalah yang benar, maka anda akan mendapat fisik sesuai dengan kriteria natural itu sendiri, otomatis anda sudah tahu seperti apa fisik natural itu sebenarnya, dan tidak berharap muluk muluk seperti fisik binaragawan pro itu.

Saat ini definisi natural dan bukan natural hanya terletak pada lip service saja, yaitu kemampuan yang bersangkutan untuk menyakinkan publik jika dirinya natural. Hanya mata yang terlatih sajalah yang bisa memperkirakan apakah seseorang itu natural atau tidak. Dan karena publik kebanyakan adalah amatir, maka jika seseorang ngaku natural, maka mereka tak punya pilihan selain percaya pada ucapannya itu. Selain itu, memang sulit di buktikkan. Drug test tidak bisa jadi jaminan, karena saat ini sudah banyak jenis steroids yang bisa kibuli drug test itu sendiri. Maka gampang saja atlit yang merasa terpojok oleh tudingan bahwa ia tidak natural, dengan menantang publik untuk drug test pada dirinya, karena drug test jaman modern dan canggih kayak skarang, tidak ada artinya lagi. Selalu ada cara mengakali drug test. Sama seperti virus komputer, walau anda sudah update anti virus nya, akan selalu saja muncul jenis virus baru yang tidak di kenal anti virus anda, steroids juga sama saja.

Ada satu persamaan antara fisik binaragawan pro dengan amatir, yaitu fenomena agromegali, membesarnya tulang wajah dan dagu. Paling gampang adalah membandingkan foto nya jaman dulu dengan skarang. jika tulang wajah nya tampak membesar, nah itulah agromegali. Hasil pemakaian HGH. Amatir yang pake steroids juga ada yang mengalami hal itu, tapi jarang terjadi, karena HGH harganya mahal dan mustahil bisa terbeli oleh amatir. Hanya pro sajalah yang mampu membelinya.

Dilema lainnya adalah, publik terlanjur menyukai semua yang berbau freaky. Tak heran mereka yang paling freak itulah yang banjir promo, order, kontes, uang, pemotretan dan liputan. Walau publik tahu jika si freak pakai steroids sekalipun, mereka tetap menyukainya. Hampir semua binaragawan favorit publik semuanya dari kalangan pemakai steroids. Jika publik di suruh sebutkan satu nama saja dari selebriti binaraga nasional/internasional yang tidak pakai drugs, biasanya mereka akan menyebutkan nama yang salah, nama yang lagi lagi sebenarnya juga pemakai steroids. Why? Karena selebriti binaraga natural hingga kini tidak pernah setenar dan sekaya mereka yang pro. JIka anda pernah dengar ada publik yang menyukai natural, kenapa mereka yang sukses di jalur natural, tidak sekaya dan setenar binaragawan pro, tanya kenapa? Lagi lagi publik suka natural hanya sebatas lip service saja, agar sesuai dengan mainstream kampanye anti drugs, padahal jauh di lubuk hatinya, publik merasa fisik natural itu sama saja seperti fisik kebanyakan yang mereka lihat pada fisik kuli pelabuhan dan tukang bangunan lainnya, therefore tidak ada nilai sensasional yang bisa di jadikan uang layaknya binaragawan pro yang punya nilai sensasi (freak and cut).

Menjadi natural berarti lupakan saja cita cita setinggi langit punya fisik kayak yang di majalah FLEX atau MuscleMag. Otomatis itu berarti, anda harus siap miskin, siap tidak terkenal karena fisik anda tidak punya nilai komersial (sensasi), dan karenanya jarang di liput media. Padahal tiap atlit bercita cita meraih kejayaan sport, money dan famous di cabang yang jadi kecintaannya itu. Karenanya menjadi natural itu sungguh tidak mudah, terutama dari segi psikologis. Seolah anda harus menjadi pendeta Shaolin yang seumur hidup menderita. Jelas itu tidak mudah bagi binaragawan natural, karena di jaman skarang, meraih kejayaan dengan segala cara sudah jadi hal lumrah, walau itu artinya anda musti pake drugs sekalipun. Money talk.

Sangat mudah bagi binaragawan pro pemakai steroids, untuk mengecam pola pikir ‘menang dengan cara apapun. Ia akan mengatakan apapun guna mengamankan kedudukannya agar sulit tergantikan oleh binaragawan baru yang lebih muda dan lebih potensial dari dirinya. Hampir semua cabang olahraga memakai steroids. Hanya kebetulan saja jika binaragawan termasuk kalangan yang blak blakan soal pemakaian steroids, tidak menyembunyikan kepala nya di balik pasir soal isu itu. Dan itu pulalah yang menyebabkan publik mencap negatif binaraga, tapi tidak ke cabang olahraga lain, itu tidak fair. Jika anda pikir Lance Armstrong bisa menang balap sepeda Tour de France walau usia nya udah senja karena pesaing lainnya atlit amatiran, pikir lagi!

Jika anda ingin tahu seperti apa natural fisik itu sebenarnya, anda tinggal search saja di yahoo atau goggle. Atau misalnya si famous itu, anda tinggal search saja di internet, cari tahu fisik nya jaman dulu, compare dengan fisik nya skarang. Jika ia ngaku natural dan benar adanya (kalo ia emang natural), perbedaan nya hanya sebatas muscle mass saja, tapi tidak ke frame tulang nya. Kebanyakan steroids user yang ngaku ngaku natural, frame tulang nya berubah, menjadi lebar dan tebal. Disitu anda akan banyak liat fisik natural, yang menurut saya biasa biasa saja, tidak ada nilai sensasi sama sekali, dan mudah terlupakan, tidak membuat greget bagi wartawan untuk meliputnya, karena fisik natural banyak di temukan di sekitar kita. Sebaliknya, fisik pemakai steroids sulit di temukan di jalanan, dan sekali anda bertemu dengannya, nilai sensasi nya luar biasa dan mengundang decak kagum siapapun. Wartawan juga akan gregetan untuk menulis soal dia. Dengan banyak search begitu, anda akan tahu siapa yang natural dan yang tidak, siapa yang sebenarnya steroids user tapi ngaku ngaku natural. Walau skarang (mungkin) tidak lagi memakai steroids, tapi efek dari HGH itu permanen. Dan HGH tidak bisa di deteksi hingga kini oleh drug test apapun.

Nasihat saya bagi pecinta natural, anggap saja fisik2x yang ada di majalah itu hanya sebagai motivator saja, tapi jangan berharap fisik anda akan jadi sehebat itu. Jika berhasil yah syukur, kalo tidak yah harap maklum aja, karena anda natural dan mereka ??? Sebagian kita tahu secara visual kalo mereka pake steroids, dan sebagian lainnya, karena fisiknya tidak besar, kita tak pernah tahu apakah mereka pakai atau tidak. Kemungkinan selalu ada. Ambil informasi yang sekiranya positif bagi natural anda dari artikel yg di muat di majalah itu, dan abaikan saja informasi yang cenderung mendoorng minat anda pakai steroids. Tidak semua informasi yg ada didalamnya itu buruk, jadi jangan pukul rata. Dan soal iklan supplement dan kebenarannya, pilih merk merk yang terkenal saja, yang anda ketahui banyak menjadi sponsor di berbagai kontes. Terlepas dari apakah mereka di backin oleh binaragawan pro pemakai steroids atau tidak, itu tidak penting lagi, karena peran supplement dalam olahraga tak terbantahkan lagi, natural or not.

Menjadi pemakai steroids itu adalah pilihan hidup, jadi tidak pantas jika orang lain mengusik pilihan hidup mereka, itu hak asasi mereka, badan badan mereka sendiri, kok anda yg repot? Kalo mo jujur, semua orang sebenarnya tidak natural, karena pernah setidaknya sekali dalam hidupnya berobat ke dokter dan dapat resep obat kimia, which is not natural of course. Siapa yg memberi hak pada anda untuk menjabarkan apa itu definisi natural dan apa yang tidak? Sejujurnya, definisi itu masih kabur hingga saat ini. Angka kematian umat manusia sedunia kini banyak menurun, thanks kepada kemajuan dunia medis/drugs, dan apakah itu natural? Di kala anda seharusnya sudah mati karena penyakit, tapi masih bisa hidup hingga kini? Seharusnya anda terima kasih pada dunia medis, bukan malah menghujatnya dengan kampanye anti drugs.

Bahaya steroids terlalu di besar besarkan. Rokok yg justru membunuh orang lebih banyak ketimbang steroids, dan bersifat kecanduan, sama sekali tidak tersentuh kampanye anti drugs, apaan tuh? Bagi yang pernah mempelajari secara detail kandungan kimia rokok, anda tahu, rokok itu candu yang di legalkan. Candu, karena daya candu nya luar biasa, susah stop rokok sekali udah ketagihan. Legal karena para pengambil keputusan di negara bersangkutan kebetulan juga perokok, dan otomatis hukum berpihak pada mereka, karena mereka gak mau jatuh sakit gara2x tidak ada rokok selama duduk di parlemen.